Berhenti sejenak. kembali merenungi jalan hidupku yang sudah separuh lebih umur nabi ini. Apa  yang sudah aku lakukan dan aku sumbangkan bagi kemaslahatan umat sampai usiaku ini? Melihat kembali jejak yang telah aku torehkan dalam hidupku sampai saat ini. Dan jawabannya adalah  ‘nothing‘. Aku bergidik, bekal apa yang akan aku bawa nanti? Aku merasa semua amalku lenyap tidak ada yang berbuah ‘surga’. Ya Rabb.. aku terpekur dalam seonggok kalimat tentang ‘hidup’. Apakah kehidupan ini? Apa yang harus aku lakukan dalam kehidupan ini sehingga bisa bersambung denganMu dan menjadi amal baikku. Setiap langkah, nafas dan apapun yang kulakukan menjadi bermakna dan pantas untuk kupersembahkan padaMu. Aku mulai merenung, melihat bumi yang semakin tua tetapi semakin hingar bingar – hiruk pikuk yang meraja diatasnya. Aku terpekur kembali, dalam diskusi seru dengan teman-temanku, semangat untuk meningkatkan segala hal yang dilakukan serta mimpi-mimpi yang terusun. Aku kembali merenung, kehidupan, apa arti kehidupan. Kehidupan pikirku, kehidupan berbicara tentang tanggung jawab, membuat pilihan, berkomitmen, membuat keputusan, mengambil resiko, berstrategi, berfikir, melakukan sesuatu dengan hebat, melangkah, bersedih, kecewa, bahagia, marah, mengapa harus melalui sedih, mengapa harus melalui susah, mengapa harus masuk dalam bahagia, mengapa harus  melaui senang, mengapa harus mengalamai amarah, kecewa, dan sebagainya. Aku merenung kembali, jika semuanya dibalut dengan kesungguhan , benar-benar bersungguh-sungguh dalam setiap aktivitas yang dilakukan dan semua perasaan yang dialami dalam bingkai ridho Allah ta’ala, maka semua yang dilakukan tidak akan sia-sia melainkan ladang amal berbuah surga. Dalam setiap aktivitas, keputusan , pilihan, langkah kita, pikiran kita serta apapun yang dilakukan, berbicara.. benar-benar akan bermakna dan menjadi tabungan amal kita jika semuanya dalam bingkai mencari ridho Allah. termasuk bersenang-senang, mencari hiburan, dsbnya.. jika semuanya dalam bingkai Allah ridho, maka akan berbuah surga. Bagaimana kita tahu Allah ridho atau tidak, fikirku kembali, tentu saja jika apa yang kita lakukan sesuai dengan Al Qur’an dan Hadist dan tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadist dan berniat karena Allah. Kehidupan, satu anugerah yang telah diberikan Allah pada setiap manusia yang hadir di muka bumi ini. Tinggal kita saja, mau memanfaatkannya untuk apa, sesuai dengan peran yang kita ambil dan kita putuskan.  Hidup dengan sadar, sadar bahwa di dunia ini kesempatan kita untuk beramal baik sebanyak-banyaknya melalui peran yang kita ambil, atau yang telah diamanahkan Allah pada kita. Mari bersungguh-sungguh Hidup dengan Sadar. Sadar dan tahu tujuan untuk setiap detik yang dilalui dalam bingkai hari-hari yang dijalani. Semoga modal hidup yang diberi Allah Ta’ala  menjadi kehidupan yang  bermanfaat dan tidak sia-sia.  

Write with Love by Wahyu r