Mungkin kalau alpukat mentega aku masih sering dengar atau sering tahu, sering makan bahkan. Dan ini tadi berkunjung ke rumah tetangga-sekolah, aku diberi buah namanya buah mentega. Awalnya hanya deskripsinya saja yang diberikan. Si pemilik bercerita tentang pohon mentega yang tumbuh di depan rumahnya.

Beliau bercerita bahwa buah mentega ini buah yang sudah langka. Tesktur kulitnya seperti beludru dan warnanya merah. Dan kalau di belah.. dagingnya lembut seperti mentega dan rasanya manis. Untuk menyemainyapun sulit, karena buahnya tidak berbiji, satu-satunya jalan ya dari akar biasa tumbuh anaknya atau dicangkok. Bener-bener penasaran seperti apa buahnya.

Setelah diajak berkeliling rumahnya dengan menunjukkan beberapa pohon langka yang dimilkinya, karena ketertarikanku pada buah mentega. Akupun bertanya “apakah pohon mentega ini berbuah pak?” tanyaku.. “tentu saja” jawabnya. “Tunggu sebentar disini” , lantas,  beliaupun masuk ke dalam rumah dan keluar dengan membawa sebuah benda berwarna merah agak kusem gitu dan menjulurkannya padaku “Ini buah mentega”  sambil menangkupkan kedua tanganku aku menerima buah berwarna merah agak kusem itu.. dan benar seperti beludru.. gumamku.  “Ini untuk saya pak?” kataku pada bapak pemilik rumah tersebut.. “Iya, monggo bu wahyu di bawa aja”  katanya.. waahh.. Alhamdulillaah.. seneng bangeett rasanya.. yang ada ditanganku buah langka ini.. seruku dalam hati.

Belum bisa melihat isi dalamnya, karena harus menunggu maghrib utk mengetahui rasanya , yang menurut bapak pemilik rumah tadi rasanya lembut dan manis seperti durian dan mentega. Hmmm…. nunggu maghrib nih.. untuk mencicipinya…^_^

Penasaran tentang buah mentega ini, maka browsinglah diriku, dan ini infonya tentang buah mentega :

Buah Mentega atau nama saintifiknya Diospyros blancoi merupakan salah satu jenis buah yang tergolong dalam buah-buahan nadir atau buah yang jarang atau  sukar untuk dijumpai hari ini. Kulit buah mempunyai bulu halus seperti baldu.

Bisbul (Diospyros blancoi A. DC) dikenal juga sebagai Velvet Apple (Inggris) atau Buah Mentega (Indonesia). Merupakan buah yang awalnya hidup liar di hutan-hutan primer dan sekunder Filipina, namun kini telah menyebar di berbagai negeri tropis, termasuk Indonesia, di Bogor, Jawa Barat dibudidayakan di pekarangan. Buah bisbul berbentuk bulat gepeng, dengan besar kira-kira 5-12 x 8-10 cm, berbulu halus seperti beludru. Termasuk keluarga eboni (suku Ebenaceae) dan berkerabat dengan Kesemek dan Kayu Hitam. Tak heran jika di negeri asalnya disebut Buah Mabolo atau Buah Berbulu.

Buah muda berwarna  cokelat kemerahan yang berubah menjadi merah terang, kemudian agak kusam jika matang. Sedangkan daging buah berwarna keputihan, agak keras dan padat, serta kering. Rasanya manis agak sepat dan berbau khas, hampir menyerupai bau keju dan durian. Bijinya 0 – 10 butir per buah, berbentuk baji, ukurannya mencapai 4 x 2,5 x 1,5 cm. Buah bisbul umumnya dimakan dalam keadaan segar jika matang. Daging buahnya juga dapat diiris-iris dan dicampur dengan buah-buahan lain untuk dijadikan rujak.Selain manis, buah ini juga sangat manfaat. Setiap 100 gr buah bisbul mengandung protein 2,8 gr, lemak 0,2g, karbohidrat 11,8 gr, serat 1,8 gr, kalsium 46 mg, fosfor 18mg, zat besi 0,6mg, vitamin A 35 SI, vitamin C 18 mg, tiamin 0,02 mg, robflavin 0,03 dan energi 332 kj/100 gr. Buah bisbul juga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Dengan kandungan yang demikian kaya, maka bisbul bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mem-perbaiki saluran pencernaan, meng-haluskan kulit, menjaga kesehatan mata dan mencegah sembelit.
Tanaman bisbul dapat tumbuh dari 0 s/d 800 m dpl, dan pada hampir segala jenis tipe tanah, tanaman ini sangat tahan terhadap angin topan. Perbanyakan umumnya dari hasil grafting dan mulai berbuah 6 – 8 tahun, untuk hasil yang baik bisbul harus tumbuh bersama dengan pohon lainnya agar menghasilkan banyak buah. Kalau ada pohon bisbul lain di dekatnya, akan lebih banyak terjadi penyerbukan.

Foto : wahyu r